Rabu, 11 Januari 2017


Tugas Makalah Pendidikan jasmani dan kesehatan tentang permainan tradisional gobag sodor. mari kita lestarikan permainan tradisional yang ada di Indonesia Ini.
KATA PENGANTAR
               
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat, rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan dan menyusun makalah ini dengan sebaik mungkin.
Makalah ini di buat sebagai salah satu tugas kami dalam pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes)  yang diajar oleh bapak Arifqi Perdana M.Pd Tujuan makalah ini adalah untuk mempermudah pemahaman si pembaca dan dapat dimengerti. Penyajian makalah ini pun dikemas dan bervariasi.
Namun ibarat pepatah mengatakan “tiada gading yang tak retak” begitu pun makalah ini dibuat tentu saja masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyajian. Untuk itu, kami sebagai penyusun makalah ini kami mohon maaf apabila dalam penyajian terdapat kekurangan dan kesalahan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi anda yang menggunakannya.



Penyusun
Kelompok 1






i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah …………………....…………………………………………….1
1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………………………..………....2
1.3. Tujuan Penulisan ………………………………………………………………………....2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dan Sejarah Gobak Sodor……………………............................……………..3
2.2. Alat-alat yang digunakan………………………………………………….........................3
2.3. Cara Bermain…………………………………………………………………...................3
2.3.1. Persiapan…………………………………………………………………......................3
2.3.2. Aturan Permainan……………………………………………………….........................4
2.3.3. Jalannya Permainan……………………………………………….........................…….4
2.4. Nilai Spiritual dalam permainan gobak sodor …………………………............................5
2.5. Manfaat bermain gobak sodor…………………………………………………….............6
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan ………………………………………………………………...............……..7
3.2. Saran ……………………………………………………………………………...............7

DAFTAR PUSTAKA
ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah

Pesatnya perkembangan teknologi dan Informasi (IT) hampir menggusur permainan tradisional. Anak-anak sekarang lebih banyak permainan yang berbasis TI. Play Station, game online, facebook, twitter, dan masih banyak lagi permainan yang berbasis TI lainnya. Permainan tradisional pun kini perlahan tapi pasti mulai di tinggalkan. Bahkan, anak-anak banyak yang tidak tahu beragam permainan tradisional yang dulu diwariskan turun menurun. Walaupun tidak menutup kemungkinan, kadang-kadang masih dijumpai di sekitar kita, tetapi biasanya dalam rangka perayaan tujuh belasan atau festival dolanan anak.
Padahal dalam permainan tradisional banyak nilai-nilai yang terkandung didalamnya (kerjasama, sportivitas, keberanian, toleransi, percaya diri dan sebagainya). Secara tidak langsung anak-anak pun beraktivitas fisik yang terkadang di luar batas kemampuannya. Permainan tradisional tidak membutuhkan biaya dan dapat dinikmati semua kalangan. Di sekolah permainan tradisional dapat diperkenalkan melalui pendidikan jasmani. Karena pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui penyediaan pengalaman belajar kepada peserta didik berupa aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga yang direncanakan secara sistematis guna merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik, organik, keterampilan motorik, keterampilan berfikir, emosional, social, dan moral. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.
Bagi anak-anak kegiatan bermain selalu menyenangkan. Melalui kegiatan bermain ini, anak bisa mencapai perkembangan fisik, intelektual,emosi dan sosial. Perkembangan secara fisik dapat dilihat saat bermain. Perkembangan intelektual bisa dilihat dari kemampuannya menggunakan atau memanfaatkan lingkungannya. Perkembangan emosi dapat dilihat ketika anak merasa senang, tidak senang, marah, menang dan kalah. Perkembangan sosial bisa dilihat dari hubungannya dengan teman sebaya, menolong dan memperhatikan kepentingan orang lain.
Bermain tidak lepas dari gerak sehingga gerak adalah kehidupan dan apabila gerak tersebut berhenti maka kehidupannya pun akan berakhir. Dengan demikian sejalan dengan pendidikan jasmani di Sekolah Dasar, yang dimana dijelaskan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004 : 6) sebagai berikut:
1) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri      dan demokratis melalui akivitas jasmani.
2) Mengembangkan kemampuan gerak dan ketrampilan berbagai macam permainan dan olahraga.
3) Mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri dalam upaya mengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.

1.2. Rumusan Masalah
  1. Bagaimana sejarah permainan tradisional gobak sodor?
  2. Bagaimana cara bermain gobak sodor?
  3. Apa saja manfaat dalam permainan gobak sodor?
1.3. Tujuan Penulisan
  1. Menjelaskan pengertian dan sejarah permainan gobak sodor
  2. Menjelaskan cara-cara bermain gobak sodor dengan benar
  3. Menjelaskan manfaat apa saja yang didapatkan dalam bermain gobak sodor



















BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dan Sejarah Gobak Sodor
Permainan Gobak Sodor terkenal di wilayah Pulau Jawa. Banyak yang mengatakan bahwa permainan ini berasal dari daerah Yogyakarta. Nama Gobak Sodor berasal dari kata gobag dan sodor. Kata gobag artinya bergerak dengan bebas. Sedangkan sodor artinya tombak. Dahulu para prajurit mempunyai permainan yang bernama sodoran sebagai latihan keterampilan dalam berperang. Sodor ialah tombak dengan panjang kira-kira 2 meter, tanpa mata tombak yang tajam pada ujungnya.
Ada juga yang mengartikan gobak sodor sebagai merupakan permainan maju mundur melalui pintu-pintu. Dalam bahasa Belanda istilah gobak Sodor mungkin artinya sama dengan kata dalam Bahasa Inggris “Go Back Through the Door”, sebagian menyebutnya Galasin, bisa saja adaptasi bahasa dari bahasa Belanda yang kalau di Bahasa Inggriskan menjadi “Go Last In”, sayangnya kata-kata tersebut hanya rekaan rekayasa kutak-katik kata saja jadi jangan ditanya kebenarannya. Remaja sekarang mungkin tidak familiar dengan jenis permainan ini, karena selain tidak ada pialanya permainan ini perlu beberapa orang yang mengikutinya.
Gobak sodor adalah permainan yang menuntut ketangkasan menyentuh badan lawan atau menghindar dari kejaran lawan. Garis-garis penjagaan dibuat dengan kapur seperti lapangan bulu tangkis, bedanya tidak ada garis yang rangkap. Gobak sodor terdiri dari dua tim, satu tim terdiri dari tiga orang sampai lima orang. Kelompok pertama sebagai penyerang dan kelompok kedua sebagai penjaga. Permainan galah asin atau gobak sodor (kadang disebut galasin) ini biasa dilakukan di lapangan. Arena bermain merupakan kotak persegi panjang dan diberi garis di dalamnya.
2.2. Alat-alat yang digunakan
Permainan gobak sodor ini hanya membutuhkan sebuah kapur dan lapangan yang berbentuk persegi panjang. Kemudian antar garis panjang ditarik garis melintang sehingga terbentuk beberapa persegi panjang. Setelah itu tarik garis tengah yang tegak lurus dengan garis melintang sehingga akan terbentuk banyak petak yang sama besar. Garis ini disebut garis sodor.
2.3. Cara bermain
       2.3.1. Persiapan
Jumlah pemain dalam permainan Gobak Sodor harus berjumlah genap antara 6-10 anak. Kemudian dibagi menjadi dua tim, tim jaga dan tim serang. Jadi tiap tim beranggotakan 3-5 anak. Pemain dalam Gobak Sodor biasanya anak laki-laki, karena permainan ini menguras banyak tenaga. Tetapi kadang-kadang anak perempuan juga bisa memainkannya asalkan kedua tim harus mempunyai komposisi pemain yang seimbang baik jenis kelamin maupun umurnya. Hal ini untuk menghindari timpang kekuatan yang sangat mencolok pada salah satu tim.

    2.3.2. Aturan Permainan
Beberapa peraturan dalam permainan Gobag Sodor adalah sebagai berikut :
  1. Masing-masing pemain dari tim jaga harus bergerak di sepanjang garis melintang yang telah ditentukan. Jadi kakinya harus selalu menginjak garis tersebut.
  2. Yang boleh melalui garis sodor hanyalah penjaga garis melintang pertama yang juga sebagai sodor.
  3. Masing-masing pemain tim serang, dari pangkalan harus berusaha melewati semua garis melintang. Dan jika salah satu pemain saja bisa kembali lagi ke pangkalan tanpa tersentuh tim jaga maka tim serang menang.
  4. Bila pemain tim jaga bisa menyentuh salah satu pemain tim serang, maka tim jaga menang. Lalu tim jaga berganti menjadi tim serang. Begitu seterusnya.
  5. Jika satu petak terisi 2 atau lebih pemain maka tim serang kalah, dan berganti jadi tim jaga.
2.3.3. Jalannya Permainan
 sumber : photo
Pemain dibagi mana yang ikut menjadi tim jaga dan tim serang. Masing-masing tim memilih salah satu anggotanya untuk menjadi ketua yang bertugas sebagai sodor. Dari gambar di atas misalnya, yang menjadi sodor tim jaga adalah A dan dari sodor tim serang adalah F. Tim serang berkumpul di pangkalan, sementara tim jaga berdiri di garis-garis melintang yang telah ditentukan ketuanya.Dari gambar di atas, A sebagai sodor akan menjaga garis ef di sebelah kiri. B menjaga garis gh di sebelah kanan. C menjaga garis ij di sebelah kiri. D menjaga garis kl di sebelah kanan. Dan E menjaga garis mn di sebelah kiri. Jadi jika dilihat dari depan akan terlihat posisi tim jaga berbentuk zig-zag. A sebagai sodor selain bergerak di garis ef  juga bisa bergerak di garis cd.
Tim Serang Berusaha Memasuki Lapangan
Tim serang harus berusaha untuk masuk ke dalam petak-petak hingga dapat berada di belakang garis mn. Kemudian berusaha kembali lagi ke pangkalan. Apabila seorang pemain tim serang bisa kembali lagi ke pangkalan tanpa tersentuh oleh tim jaga, maka tim serang menang dan mendapatkan poin.tetapi jika salah satu pemain tim serang tersentuh oleh tim jaga sebelum sampai ke pangkalan lagi, maka tim serang dinyatakan kalah. Setelah itu tim serang berganti menjadi tim jaga, dengan F sebagai sodor. Jika 2 atau lebih pemain tim serang berada di satu petak, maka tim serang kalah dan berganti menjadi tim jaga. Demikianlah tahapan permainan gobag sodor yang bisa diserangkan berulang kali.

Tim Serang Berusaha Kembali ke Pangkalan
2.4. Nilai Spiritual dalam permainan gobak sodor
“Wahai anak-anakku, janganlah kamu masuk dari satu pintu, melainkan masuk lah dari berbagai pintu yang berbeda-beda” (Q.12:67)Sifat bolak-balik sering dihubungkan dengan kalbu (dalam bahasa arab disebut qalb), karena letak keimanan di kalbu, maka biasanya kadar keimanan juga terkadang seperti gelombang turun-naik, untuk itu kita harus menumbuhkan tingkat keimanan kita agar linier menuju tingkat kesempurnaan. Artinya bahwa iman itu menuntut perjuangan yang terus menerus, tanpa henti.Dalam perjalanan menuju Sang Mutlak untuk membuka tabirnya, kita perlu mengikuti jalannya (syariah). Kita bisa jadi tidak akan sampai kepada Kebenaran Mutlak itu, karena kita ini nisbi. Walaupun tidak mungkin mencapai kepada Kebenaran Mutlak, namun kita dituntut untuk konsisten bergerak menuju jalan yang mengarah kepadaNya. Rasa kedekatan kepada Sang Pencipta itu sendiri yang membuat kita merasa aman, damai dan nikmatnya iman (dzauq). Tingkat tertinggi keimanan ini semangatnya dapat difahami melalui firman-Nya :“Wahai Jiwa yang tenang kembalilah engkau pada Tuhanmu dengan penuh kerelaan dan direlakan, kemudian bergabunglah dengan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku” (Q.S. 89:27-30).
2.5. Manfaat bermain gobak sodor
Fisik:
  1. Melatih kelincahan gerak tubuh.
  2. Melatih kecepatan.
  3. Mengasah kemampuan dalam mencari strategi yang tepat.
  4. Mengembangkan keterampilan gerak dasar berlari dan rekreasi.
  5. Melatih kerja sama dalam sebuah tim.
  6. Meningkatkan kekuatan dan ketangkasan.
  7. Menanamkan sportivitas serta kesadaran hidup sehat.
Mental:
  1. Melatih kepemimpinan.
  2. Mengasah kemampuan otak.
  3. Mengembangkan sikap sosial yang dimiliki anak untuk menyelamatkan temannya dari garis lawan.
  4. Dapat melatih kecermatan anak dalam menyelesaikan suatu masalah.
  5. kesempatan dapat menerima kemenangan dan kekalahan dengan sikap lapang dada.
  6. kesempatan untuk bergaul dengan teman-temannya.










BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
            Permainan Gobak Sodor terkenal di wilayah Pulau Jawa. Banyak yang mengatakan bahwa permainan ini berasal dari daerah Yogyakarta. Nama Gobak Sodor berasal dari kata gobag dan sodor. Kata gobag artinya bergerak dengan bebas. Sedangkan sodor artinya tombak.
Ada juga yang mengartikan gobak sodor sebagai merupakan permainan maju mundur melalui pintu-pintu. Dalam bahasa Belanda istilah gobak Sodor mungkin artinya sama dengan kata dalam Bahasa Inggris “Go Back Through the Door”, sebagian menyebutnya Galasin, bisa saja adaptasi bahasa dari bahasa Belanda yang kalau di Bahasa Inggriskan menjadi “Go Last In”, sayangnya kata-kata tersebut hanya rekaan rekayasa kutak-katik kata saja jadi jangan ditanya kebenarannya.
Gobak sodor adalah permainan yang menuntut ketangkasan menyentuh badan lawan atau menghindar dari kejaran lawan. Garis-garis penjagaan dibuat dengan kapur seperti lapangan bulu tangkis, bedanya tidak ada garis yang rangkap. Gobak sodor terdiri dari dua tim, satu tim terdiri dari tiga orang. Kelompok pertama sebagai pemeran dan kelompok kedua sebagai penjaga. Permainan galah asin atau gobak sodor (kadang disebut galasin) ini biasa dilakukan di lapangan. Arena bermain merupakan kotak persegi panjang dan diberi garis di dalamnya. Jumlah pemain dalam permainan Gobak Sodor harus berjumlah genap antara 6-10 anak. Kemudian dibagi menjadi dua tim, tim jaga dan tim serang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan. Manfaat bermain gobak sodor dapat dirasakan baik secara fisik maupun mental.
3.2. Saran
Permainan tradisional seperti gobak sodor ini memiliki nilai positif, anak menjadi banyak bergerak sehingga terhindar dari masalah obesitas anak. Dalam bermain ini mereka juga harus menentukan strategi, berkomunikasi dan bekerja sama dengan anggota tim. Kendalanya adalah terbatasnya lapangan di kota-kota besar, sementara banyak permainan yang memerlukan arena yang luas. Kendala besar lainnya adalah karena larangan dari orang tua. Mereka takut anak-anak mereka terluka, kotor atau kulit anak menjadi terbakar karena bermain di lapangan terbuka. Hasilnya, banyak orang tua yang memberikan mainan elektronik yang disukai anak. Padahal permainan ini cenderung membuat anak sulit bersosialisasi sehingga anak menjadi pemalu, penyendiri dan individualistis. Juga makin banyak anak menjadi obesitas karena kurang bergerak.



DAFTAR PUSTAKA

http://www.radar.banten.com/read/berita/150/15999/Peran-Permainan-Tradisional-Terhadap-Pendidikan-Jasmani.html
http://www.budaya-indonesia.org/iaci
 Prasetyo, Dwi Sunar., 2008. Biarkan Anakmu Bermain. Yogyakarta, Diva Press.
Sukintaka,. 1992. Teori Bermain untuk D2 PGSD Penjakesrek,. BPK.
http://henycaput.blog.upi.edu/2015/10/19/174/

 

KuTBu . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates